Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2020

MEREDAM LARA

Malam  Waktu tepat untuk bermonolog dengan diri Meratapi luka yang tak bisa terobati Tangisan itu tak kunjung berehnti, Sebab berbagai hal hanya menyakiti Kontradiksi otak dan hati tak bisa disudahi Lantas bagaimana caranya pergi? Cermin itu seperti menertawai  Mengingatkan kembali akan jati diri Bukankah waktunya kembali? Ruang ini tak lagi sepi sebab Ada aku, pisau dan genangan darah Jadi siapa yang akan kalah? Aku yang lebih dulu mati  Atau Pisau yang tak mampu mengakhiri? 

ANGAN DAN KENANGAN

Untuk suatu saat nanti segala kenangan Dan angan bersamaku akan menjadi hal yang snagat menyakitkan bagimu Dalam kurun waktu yang begitu panjang  Sebagaimana kau sendiri tak mengerti cara mengakhiri  Kita hanya dengan mengingat namaku Menjadi kata yang mampu membuatmu merasa sesak  Meskipun segala tentang kita telah habis terkikis jarak Dan ketika mendengar suaraku tak jauh darimu Mampu membuattmu begitu berdebar  Namun tak lagi mampu melegakan tumpukan rindumu Yang terselimut sabar Engkau tak dapat berbuat apapun selain bisu Sebab ragu seolah sapa darimu akan terlalu asing bagiku Sampa-sampai selepas tak lagi menjadi milikmu  Engkau akan terus bersusah payah mencari hati Setulus diriku meskipun rasa raga dan jiwamu tahu Sekalipun engkau mampu temui Orang lain itu akan tetap aku Karena aku cuma aku