Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2020

Berdamailah

Cara terbaik untuk melupakan adalah dengan tidak melupakanya sama sekali. Hah? Maksudnya? Iya. saat kau ingin melupakan seseorang, kau tidak perlu melupakannya. Kita hanya perlu menerimanya; semuanya.   Kau hanya perlu menerima jika halaman ceritamu dengannya tidak akan berlanjut lagi di lembar-lembar berikutnya. Kau hanya perlu menerima bahwa yang sempat membahagiakan kemaren terpaksa harus ditutup dengan festival yang dimeriahkan oleh penderitaan. Tidak masalah jika kau masih sering mengingatnya; bermimpi tentangnya; merindukan hadirnya. Sebab itu semua adalah perjamuan yang sengaja disediakan semesta bagi setiap hati yang telah dibuat patah sekali lagi. Belajar menerima, kemudian berdamailah. Cukup itu saja.

Mei Yang Tenang

Kali ini aku cuma mau tenang  Mungkin untuk sekedar tidur lelap yang panjang  Untuk memberi jeda kepada bagian-bagian yang ngga pernah dikasih istirahat Untuk kembali memeluk diri sendiri yang nampaknya mulai terbiasa dengan kesepian Sebab manusia datang hanya lalu-lalang Menyumbang luka lalu kembali hilang tanpa rasa bersalah  Nampaknya kini diri mulai lelah dijadikan pelabuhan Dari senang yang sementara dan bahagia yang ternyata ngga selamanya Dari pulang dan perginya seseorang  Sampai sisa diri yang sekarang hilang arah Ngga tau lagi mau lari kemana sebab semuanya telah berantakan  Dan, rusak semua  Lalu rumah mana lagi yang aman Jalan mana lagi yang harus dilalui  Biar tenang harus ngapain lagi ya Nampaknya jalanan pun sudah muak dengan ceritaku yang itu-itu saja Pedihnya masih tentang hal yang sama  Yang sampai sekarang belum bisa aku maafkan Kenapa ya, kenapa sekarang jadi kaya gini? Perasaan dulu aku ngga sekacau ini  Aku sedang rindu ...