Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2020

JIWA INI SEKARAT

Halo cermin Sangat senang melihatmu, itu sudah sangat lama Mencari, tanpa ketakutan dimana aku  Mulai menyembuhkan luka penyangkalan ini. Hadapi dirimu sekarang, menjepit diri dan melacak nerakaku kembali Aku telah dibutakan, dalam hidup penuh kebohongan Dan keberadaan-Mu hanya sementara Sekarang saatnya untuk menatap masalah dari mata yang telah lama hilang Aku ingin merasakan tubuhku hancur dan ditinggalkan dalam dingin Aku juga ingin menyembuhkan hati nuranimu Untuk memperbaiki jiwaku yang sekarat Terlahir ke dunia dengan perpecahan keluarga Dikelilingi oleh cinta sebelum berakhir sendirian Kemudian aku harus berurusan dengan kerugian dan kematian Dan semua orang berpikir mereka tahu cara mengatasi omong kosong ini Mereka hanya dapat mengisi dengan rasa sakit dan kemarahan Penyakit keluarga yang dipompa melalui darahku Dan tidak pernah memiliki kesempatan terpikir untuk bisa Kujalankan semuanya sementara Untuk mengubah rasa sakit didalam dan menyalahkan kebencian Jalan kehidupan...

SEBUAH TANYA

Aku bertanya kepada pendaki tentang cinta kepada pendaki tentang cinta Pendaki memanjat tebing terjal dan lereng curam lalu berkata; Kau tak akan mengenali cinta jika tak percaya pada bahayanya  Aku bertanya kepada pelaut tentang cinta  Pelaut mengarungi samudera dan menghadapi keluasan lalu berkata; Kau tak akan mengenali cinta jika tak menyakini ketidakpastianya Aku bertanya kepada petani tentang cinta  Petani pergi ke sawah dan giat mencangkul tanah, dan berkata Kau tak akan mengenali cinta jika tak menyakini ketidakpastianya. 

Aku Siap Untukmu

Aku ingin jadi tempatmu mengadu  Atas kesibukanmu yang kurang ajar itu Aku ingin jadi tempat di mana kau Bebas mengeluarkan kata-kata paling kasar Yang kau pendam seharian Kau ingin misuh kan? Kau cuma takut melakukanya Tapi jika kau memang nggak bisa misuh Kau bisa berteriak sekencang-kencangnya Ini, kupingku siap kau buat dengung sejadi-jadinya Dan jangan takut Aku takkan menghakimi kamu masuk neraka karena itu Sebab aku tahu rasanya,  Saat hidup lagi brengsek-brengseknya Kau juga bisa marah-marah padaku Menjadikan aku pelampiasan kesalmu karena  Banyak hal tidak sesuai rencanamu Iya aku tahu Harimu berat kan? Maka, sekali lagi izinkan aku meringankanya  Dengan memberimu kehadiranku Dan aku janji akan menutup mulutku Aku akan membiarkanmu ngomel semalam suntuk Membiarkanmu menumpahkan emosimu, Sambil sesekali mengusap lembut rambut kepalamu Aku akan diam, sampai kau lega bernafas Sampai kau bisa minum air putih satu gelas Sampai akhirnya, kau bisa tidur dengan pula...