Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2021

Mas, Maafin Nana Yang Kemarin Yaa

Berat memang bagimu untuk memafkanku Apalagi mempercayaiku kembali Kemarin aku sudah jahat sekali denganmu Bahkan aku sangat egois dan tak menghargai perasaan tulusmu itu mas Maaf jika kalimatku kemarin membuatmu sakit Tapi asal kau tahu sejak hari itu aku menangisi diriku sendiri Menangisi diriku yang payah ini  Aku salah, dan aku sadari itu Aku perlahan sadar mas Bahwa bukan kepadamu aku berjanji untuk berubah Tapi kepada diriku lah aku harus jujur Jujur untuk lebih menghargai seseorang lagi Aku mengerti perasaanmu 

YANG TELAH MATI

Bagian mana yang kau tak pahami? Siapa yang sudi menjajakan kaki kembali pada tempat yang telah kau bubuhi dengan pekatnya lara? Kau terlalu percaya diri bukan bahwa aku akan kembali? Kau yang menjajakan kaki pada tempatku, mempertanyakan segala hal yang ingin kau tahu. Aku bahkan tak sedikit pun kembali menyentuh segala hal tentangmu, kau buta atau kau perlu kuperlihatkan lagi bahwa dirimu bukan apa-apa bagiku. Kau datang saat kebimbangan menyelimutimu, datang tanpa sapaan lalu pergi tanpa selamat tinggal. Siapa yang tak tahu diri? aku dengan segala keramahanku atau kau yang datang dan pergi tanpa hati? Bahkan tak ada satu alasan pun untuk mengembalikan hal yang telah terlewati. Kau terlalu percaya diri bahwa aku masih menatapmu sebagai manusia sempurna yang kukagumi, nyatanya segalamu adalah hal yang ingin kumusnahi. Pahami kalimat ini dengan baik, aku sudah tak menginginkanmu lagi. Seharusnya kau yang berhenti sebab aku tak pernah mencarimu lagi setelah semuanya mati. — nana