Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2019

B E R T A M U

Afeksi hanyalah ilusi Debar jantung tanpa emosi Aku memasuki sudut ruang sepi Ruang berisi, rapi, namun terbengkalai  Goresan penghuni lama masih tertuai Aku berkeliling, mengamati seluruh ruang Aku bukan penghuni baru, aku tamu yang diundang masuk sekalipun tak pernah pintunya aku ketuk aku berkeliling, mengamati seluruh ruangan:  "ruangmu masih berpenghuni, tuan" pulang. aku hanya pelarian.

SEMESTA YANG BERKUASA

Semesta, ini aku! salah satu dari ribuan bahkan jutaan makhluk yang hidup dan berpijak di bawah naungan cakrawala tak berujung. Semesta, bolehkah si kerdil nan hina ini mengiba kepadamu? Mengiba untuk secuil kasihmu? Agar aku mampu bertahan di atas bumimu yang luas ini meski seorang diri dan dengan sebelah kaki yang hampa. Semesta, hati ini telah lama hancur; berhamburan oleh tikaman belati kepercayaan yang berulang kali terkhianati, rasa ini telah lama binasa sebab engkau yang tiada henti menorehkan lara. Kau hancurkan, kau lumat dan kemudian membuangnya dalam lingkaran kegelapan yang tiada akhir; sendiri, sunyi, sepi. Mungkin bagimu, aku layaknya debu yang akan menghilang saat angin berhembus; kecil, tak terlihat. Tapi semesta, kuasamu begitu besar bagi diriku yang bukan apa-apa ini.  Bolehkah aku, meminta sedikit welas asihmu untuk merasakan secuil bahagia? Bahagia yang cukup sederhana, hanya dengan melihat nya tersenyum tanpa beban dan luka di mata nya yang teduh. ㅤㅤ ㅤㅤ