Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2022

29 DESEMBER

Setelah kamu memutuskan untuk berhenti komunikasi dengan aku, aku merasa baik-baik saja hari itu karena apa? karena kamu dulu sempat memberikan aba-aba yang membuat aku menjadi baik-baik saja setelah kepergianmu sebulan dua bulan masih oke, tapi aku tidak bisa memungkiri bahwa aku belum sepenuhnya ikhlas dengan kepergianmu itu, iya kita kalah dengan ego kita masing-masing yang mana kamu masih membesarkan egomu akupun begitu. One day aku tahu kebohongan mu aku diam tetap memaafkanmu, dan kalau dikata belom move on ya? Aku jawab sudah, tapi untuk memeikirkanmu aku masih memikirkanmu. Aku tidak benci orangnya bahkan jika hal buruk terjadi padamu saja aku yakin aku orang pertama yang merasa khawatir setelah keluargamu tapi aku benci kenapa rasa ini bisa sedalam ini kenapa kamu setega ini. Bohong kalau aku ngga kangen bohong kalau aku ngga sedih banyak orang-orang yang datang di hidupku bahkan melebihi kamu tapi kalau tokoh favorit yang menjadi titik berat di hidupku adalah kamu mereka bisa...

RENJANA TAK LAGI BERSUA

Beribu cara kulakukan untuk melupakanmu,  Tapi hasilnya nihil, aku gagal Rasa ini justru semakin mengakar dengan dalam dan begitu kuatnya diriku pun tak berdaya dihujam rindu setiap waktu Bagaimana caranya ikhlas? Disaat aku harus melepasmu secara paksa  Yang nyatanya menghadirkan sakit luar biasa Jujur, aku tak kuasa.   Janngankan untuk membuka hati, Segala kenangan perihalmu saja enggan "tuk pergi" Lantas bagaimana aku bisa kamu berpikir dirimu telah terganti? Bahkan namamu sendiri masih tersemat di sanubari Bagiku kamu adalah semesta yang pernah kumiliki, Namun sekarang bukan miliku lagi Dan sejujurnya melepasmu sama saja dengan merenggut warna kehidupanku Sebab kamu sang pemberi pancarona di hidupku yang hampa telah tiada Apakah kamu tahu?  Di detik pertama aku melepas, detik itu pula kutitipkan hati ini padamu Jaga diri baik-baik ya, sampai suatu saat nanti berujung temu seiring restu Namun jika tidak, biarlah rasa ini mati untukmu. Kubiarkan hati ini terbawa pa...

NANA

Manusia sepertiku adakah dibelahan bumi lain? Aku yang tertawa paling keras juga menangis paling tersedu dimalam hari, Aku yang diluar rumah banyak bercerita hal tak berguna pada orang lain Juga tak bisa bercerita pada diri sendiri Ada yang sering menangis hingga tubuh bergetar tapi entah apa yang membuatku demikian Trauma kah? Cemas kah? atau ada hal lain menakutkan? Aku yang dulu suka keramaian kini lebih suka tempat hening Aku merasa tenang tapi juga kesepian  Aku yang dulu benci sendirian kini lebih nyaman di kamar sendirian Aku merasa tenang tapi juga kesepian Saat ini aku sedang mencoba banyak hal, Belajar ini dan itu, hanya untuk menyibukan diri Aku ingin pandai berbagai hal yang belum pernah aku coba Tapi seiring waktu berlalu aku tersadar bahwa ternyata aku bukan sedang menyibukan diri  Aku sedang lari tapi entah dari apa Aku adalah harapan dan tumpuan keluarga juga diriku sendiri Yang ternyata harus kuat dan hebat  Aku harus pintar dan kuat, semua bukan untuk me...

JANGAN PULANG HANYA UNTUK MENGULANG

Mau tidak mau aku harus memberanikan diri untuk membuka hati Meskipun hati yang sebelumnya berisi penuh tentangmu, belum aku tutup kembali Mau tidak mau aku harus mencintai lagi Entah mencintai seseorang yang baru, atau mencintai diriku sendiri terlebih dahulu. Aku harap kau tidak pulang hanya untuk mengulang  Karena kesabaran yang aku punya sedikit lebih panjang, Bukan berarti aku siap untuk mengulang Semoga kau tidak pura-pura lupa Perihal rasa yang dulu pernah aku berikan dengan sepenuhnya, Namun hanya kau balas seperlunya. Jadi, kumohon jangan kembali. Apapun itu alasanya aku tidak peduli  Satu yang pasti Aku akan tetaap baik-baik saja,  Meski pernah kau tinggalkan dengan alasan yang tak masuk akal. Aku hanya ingin segera berada dititik pergantian  Menukarkan mimpi yang telah lusuh  Dengan segenggam harpan baru Sayangnya saat ini aku belum sepenuhnya kembali utuh Sesuatu si sudut hatiku masih terasa rapuh Dan mungkin butuh waktu lama untuk kembali menjadi ut...

SELESAI BIDADARI

Kutatap nanar seseorang di depanku, Ia terbujur kaku bak kayu  Parasnya pucat pasi, seperti bukan dirinya Matanya terpejam rapat Bahkan Teriakan kencang tak membuatnya bangun  Isak tangis tak juga membuatnya muak Aku termangu melihat sekitar penuh lara, Dan ia masih terdiam pada tempatnya Sampai  Sirine ambulans menyertai ke pemakamanya