Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2021

Orang Gila Mana?

Orang gila mana yang sampai harus pindah kota untuk sekedar melupakan satu nama Orang gila mana yang harus ngalah buat demi ngeliat orang yang dia sayangi bahagia sama orang lain Segila ini ya, hidup yang harus aku jalanin setelah ngga ada kamu Dan semua memori yang harus aku lupain  Yang padahal sebenarnya aku masih pengen ada di dalam memori itu lagi Orang gila mana yang kangen tapi ngga pengen ketemu?  Cuma sekdar kangen dan ya udah ngga ada lagi bisa diharapkan lagi Aku pernah denger satu kalimat perihal melupakan "Sebenarnya kita ngga bisa ngelupain satu orang, kalau pada dasarnya orang itu memiliki tempat sendiri di dalam hati kita." Jadi sebenarnya bukan melupakan tapi sekedar terbiasa ngga ada dia lagi,  Jadi harus balik lagi kaya awal kita waktu belum ketemu dan harusnya ngga pernah ketemu ya  Soalnya buat bisa rela ternyata harus ada banyak hal yang dikorbankan  Harus ada banyak waktu  yang habis buat sekdar bertanya-tanya  Aku kurangnya dima...

Kenapa Kau Datang di Mimpi

Aku benci saat tiba-tiba kita saling diam Saling menjauh Dan bahkan di internet kita seperti bocah di timezone Yang saling sikiut berebut wahana permainan Kita melupakan banyak scene di kepala Membungkamnya  dengan cara paling paksa  Kita seolah saling memberi tanda "Jangan dekat-dekat!" Padahal rasanya, baru kemaren kita sedekat itu ya? Kini tak kutemukan lagi kau bersliweran di ponselku Dan sejujurnya aku selalu memaksa diriku untuk tidak peduli dengan itu Sebab kau memang tak terjangkau Kau tak terengkuh, dan kau begitu jauh Lalu pada akhirnya, aku menyadari satu hal dari ini semua; Bahwa mungkin memendam perasaan itu adalah cara paling romantis untuk mati pelan-pelan  Cara paling bijak untuk tidak lagi percaya dengan harapan Dan kau tau apayang paling kacau dari ini semua? Bahwa meski kita hilang komunikasi, kau malah datang di mimpi Kan tai

SEPENGGAL CERITA SELEPAS USAI

Entah mengapa setiap berbincang tentang rindu, rasanya menyesakan Selepas perpisahan sepihak itu Aku terus merutuki diriku yang tidak bisa sedikit lebih sabar menunggumu Hingga mundur adalah pilihanku Kuputuskan untuk tidak menghaapusmu dalam benak, Terlalu manis meski hanya sekecap Bagiku menyimpanmu dalam lubuk, lebih baik Karena sejatinya melupakan bukan berarti benar-benar lupa akan kenangan Sampai menghapus rupa dan tawa dari pikir Namun lebih kepada merelakan dirimu menggapai duniamu Dan ketika genangan memantulkan ingatan tentangmu,  Aku merasa gejolak rindu yang memabukan  Kuamati lekukan wajahmu, sembari mati-matian menyembunyikan takjub dan degup Dadaku bergemuruh riuh sekaan ada ribuan kembang api bermekeran di sana Bara kesal menhantam kuat rongganya dan merobohkan pertahanan  Tetapi semua berlangsung tak lama, sebab aku sudah sepenuhnya ikhlas Mencoba mengisi hati dengan kebahagiaan baru Menyalurkan dan menerima hasrat dari pujangga lainya Yang ternyata hanya...

BENARKAH AKU BEBAS

Langit tak begitu kelabu seperti hari di mana kamu menyelesaikan ceritaku dan kamu Bintang dan buan seakan mewarnai kebebasanku akan rasa sakit dulu Kurasa meraka senang sebab tak akan ada jeritan luka tentangmu Entah rasa sakit ini telah habis atau aku hanya sedang mencoba meredamnya agar tak terkelupas Kamu adalah ceita yang telah berakhir Namun aku masih enggan menuliskan cerita baru dan dengan pemeran baru Rasanya seperti tak masuk akal, jikalau aku harus kembali mencari pemeran baru Padahal bagiki kamulah pemeran sekaligus cerita terbaik yang pernah kutulis Mereka berkata bahwa cerita terbaik tak menghadirkan luka  Lantas jika tidak ada, bagaimana mereka tahu arti rasa sakit dengan dalih mencintai? Aku masih menjadikanmu sebagai pemeran  Yang kurembukkan pada semesta Pun aku masih merapal agar tempatmu kembali adalah aku Anggap saja aku bodoh sebab tak tahu cara berhenti atas dirimu Namun dari berjuta juta doa manusia Kira-kira apa yang akan semesta wujudkan untukku? Kemb...

KITA INI SARAU

Pada surat tak sampai milikku untukmu yang kesekian kalinya ini, aku ingin bercerita lagi  Namun, bukan layaknya cerita-cerita biasa yang sering aku tulis macam lalu-lalu Aku ingin mengajak kamu kepada segumpalan memoar yang telah menguar ke angin lepas  Yang walaupun begitu aku yakin kamu masih menyimpannya entah pada hati di bagian sebelah mana Sebab saat ini aku sedang berkelana dengan tubuh dan benakku Menarik, bukan? tubuhku maksudnya  Kakiku sedang mengadakan acara kecil-kecilan dengan merasakan hangat pasir halus yang membentang Tempat ini luas sekali, aku jadi memutuskan untuk bertelanjang kaki  Sedang benakku entah berjalan ke mana, ia merasakan suara kawanan burung yang tengah membentuk tarian indah di atas laut. Ah, ia menuju memori yang indah kala itu Ketika kita sama-sama tidak bersuara,  Ketika kita sedang sibuk menikmati kawanan burung-burung sambil sesekali tertawa Tidak ada satu utas kata pun yang tersurat  Tapi kita tahu, keterikatan bukan...