Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2022

JATUH

Seberapa jauh aku harus mengayuh? Lelah, kamu seperti bukan tercipta untuku Aku sudah mendapatkanmu bukan?  Kau yang berkata kalau aku sudah menjadi milikmu sepenuhnya. Namun mengapa smekain terasa jauh? Semakin cepat aku mengejar semakin kamu melesat kencang menjauh dariku  Kalau aku jatuh, apa kau mau membantuku? Kalaupun kata "maaf" keluar dari mulutmu Apa itu mengobati seluruh lukaku? Kau tidak pernah bermaksud, Aku hanya ingin jatuh.

LUMPUH

Disiang hari aku bekerja, tanpa henti Memompa kognitif tetap terpacu Menyelesaikan setiao pertanyaan Yang timbul soal mengapa hati tersakiti Mencoba mendoktrin otak, bahwa kau Bersama perilaku kejimu memang pantas dibenci Namun alter egoku merusak! Dengan tetap kebal patuh, bahwa ini Hanya takdir yang tidak seharusnya  dipermasalahkan Semua dalam diri beradu, sampai Menjelang petang Meski raga terasa lelah tetapi perdebatan  Batin dan pikiran tidak mengizinkan untuk terlelap Segala tanya menggerogoti,  Tanpa ada jawaban tutun untuk melerai  Kenapa? Kenapa? Dan kenapa? Hanya kenapa tanpa karena Hingga akhirnya membuat asumsi Berlomba mempengaruhi pikiran Saling berebut posisi tahta tertinggi dalam kalbu Sebab terkadang hati memang selalu mengalahkan akal Cinta tidak buta ia hanya melumpuhkan logika

SEKEPING NOSTALGIA

"Hanya semesta yang tau. Cukup ikuti alurnya dan resapi setiap prosesnya.  Aku yakin, akhir kita akan menjadi manis," ucapmu di malam itu Katanya akhir bahagia bagi setiap orang memiliki ragam makna Bak kedua tokoh cerita yang tidak bersama di penghujung kisah pun  Bisa dikatakan sebuah "happy ending" jika dilihat  Dari sudut pandang berbeda "Entahlah, tapi menurutku jika kedua tokoh tersebut tidak bersama itu bukan sebuah akhir yang bahagia. Sama seperti kisah kita. Jika nantinya di penghujung kisah ini Tidak ditakdirkan bersama itu juga bukanlah akhir bahagia bagiku." Jawabmu di kala aku menanyakan perihal makna "Happy ending" dari sudut pandangmu. Lalu bagaimana dengan sekarang,  Apakah kisah kita berakhir manis seperti yang kamu yakini pada malam itu? Atau justru tragis? Aki ingin tahu bagaimana perspektifmu dalam menilai akhir kisah ini-kisah kita Dariku yang masih mengharap akhir bahagia untuk jalinan kisah antara aku dan kamu, Yaitu disatu...

NIRWANA MEMBIRU

Untaian kata terbesit seketika Terduduk diam dan tak bersuara, enggan menggulirkan perasaan dan hanyut dalam nestapa. Aku memperhatikanya. Jentik jemari ia gerakkan,  Sayup mata menghadapi kehidupan  Bertutur lembut namun mematikan. Hidup berdampingan dengan makian membuatnya tidak memiliki warna dalam nirwana. Sorak ramai dan gemuruh merdu  Daksa yang ingin sekali ku rengkuh dan ternyata sangatlah rapuh. Peluhnya kian membiru, Anak laki-laki itu membutuhkanku.