IKRAR LAMPAU
Karenamu aku mengerti, tak semua rasa bisa kembali diperbaiki, begitu pula kisah yang pernah kita nanti, tak mungkin kembali dijajaki. Kamu tidak salah, begitu juga aku, hanya saja mungkin takdir tak mengizinkan kita untuk kembali. Setelah semua hal yang pernah terjadi, kamu masih tak mengerti bahwa diri ini enggan membiarkanmu pergi. Kamu sibuk mencari, sementara aku menunggu tanpa pasti. Kamu bilang dunia hanya untuk bersenang-senang, lantas untuk apa aku menjadi penenang? Aku tak pernah menyesali adanya dirimu, pun begitu pula dengan ceritamu. Mungkin satu-satunya hal yang aku sesali adalah aku terlambat menyadari bahwa memberimu rengkuhan berulang kali tak juga membuatmu merasa berarti. Aku ingin kembali menyendiri, tanpa melibatkan dirimu dalam hal yang sedang kulalui. Tenang saja, aku masih menjadi seseorang yang kamu kenal sebelumnya—aku tak berubah. Aku masih ada saat kamu membutuhkanku, entah sebagai tempat cerita atau penghibur duka. Dan satu-satunya hal yang berubah padaku a...