MENCINTAIMU
Katamu, penyair menyalurkan rasanya dalam setiap tulisannya.
Aku sempat menolak atas penyataanmu dulu,
Aku sempat menolak atas penyataanmu dulu,
Namun sekarang aku membenarkan apa yang kamu katakan.
Setelah kamu kembali berkelana
Setelah kamu kembali berkelana
Menjajaki hati seseorang yang bukan aku lagi,
Aku masih mengukir segalamu dalam setiap aksaraku.
Aku masih menjadikanmu objek dalam bait-bait kata bahagia dan luka.
Lalu diam-diam, namamu masih menjadi hal yang kulangitkan dengan sepenuh hati.
Lalu diam-diam, namamu masih menjadi hal yang kulangitkan dengan sepenuh hati.
Aku tahu bahwa cerita kita kemarin dipenuhi dengan kehancuran,
Entah hatimu atau bahkan aku.
Kita sama-sama terluka,
Mencari jalan bahagia dengan menemukan hati yang lainnya.
Entah kita sedang mencoba menyembuhkan atau mencari pelarian?
Aku masih mencari tahu kabarmu tanpa kamu tahu, dan kurasa setelah tak adanya aku,
Kamu sudah terlihat baik.
Aku berterima kasih pada semesta karena mungkin kepergianku adalah hal baik dari segala yang baik untukmu.
Aku pernah mengatakan padamu bahwa aku membenci kekalahan terlebih lagi tentangmu,
Namun saat ini aku mengakui bahwa aku kalah meniadakan segala rasa untukmu.
Setelah ini, jalani hidupmu dengan baik tanpa mengikut sertakan aku.
Setelah ini, jalani hidupmu dengan baik tanpa mengikut sertakan aku.
Perihal merelakanmu biarlah menjadi urusanku, kamu tak perlu memikirkannya.
Bahkan jikalau aku memilih untuk tetap mencintaimu selama sewindu,
Biarlah itu menjadi keputusanku, kamu tak perlu risau.
Komentar
Posting Komentar