RINDU

Rindu menyusup tak mengenal waktu— menghantui relung tanpa ragu,
menyisakan pilu yang membiru.

Riang berganti sendu, seolah hadirmu itu perlu. 

Nyatanya yang kudekap hanyalah bayang semu. Membalut luka dengan senyum palsu, bersandiwara demi menutup pilu. 

Cahayaku pun pudar bersama pergimu, dengan debar jantung dan rasa yang bahkan hanya bermuara padamu.

Tanpamu aku rumpang, dan denganmu aku rampung.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mari Rayakan

Selamat Merayakan Cinta Sepanjang Usia Yang Kita Punya

preparation for death