JOGJA
Tapi aku selalu menikmati jatuh cinta di Jogja
Aku selalu suka ketika hormon oksitosin menguasaiku lalu mengeluarkanya lewat kata-kata
Aku tak peduli pada efek sampingnya
Bahwa aku akan jadi tolol atau tak jadi rasional
Aku juga tak peduli ia akan memuarakanku kemana
Apakah ke sunset paling romantis di Bukit Paralayang
Atau ke botoloan beer paling kelam di Prawirotaman
Aku menikmatinya, selalu
Selalu membiarkan diriku jatuh cinta dengan rambut ikal two blockmu
Dengan perasaan aneh ketika diam-diam kau menyentuh tanganku
Dengan rasa bangga ketika akhirnya aku berani memelukmu untuk pertama kalinya
Dengan cara kikukmu mengusap rambutku dan dengan obrolan panjang kita di tempat rahasia
Aku suka ketika Jogja mendadak berubah jadi warna pink keunguan
Ketika tiba-tiba Jogja jadi slowmotion
Aku jadi punya waktu lebih lama untuk memperhatikan lekuk wajahmu
Menebak isi kepalamu dan bisa memutuskan secara yakin,
Bahwa aku jatuh cinta padamu
Tentu aku sadar betul bahwa jatuh cinta di Jogja sangat membuatku bisa jadi tak waras
Bisa kembali lagi merasakan brengseknya kehilangan karena kau akhirnya kembali ke rumahmu
Merasakan remuk dan sakitnya melihat kau ke Jakal dengan orang lain
Dan merasakan kacaunya perasaan karena lagi-lagi
Aku gagal menjalin hubungan yang serius
"Tiba-tiba perasaanku berubah ke kamu, aku nggak tau kenapa. Jadi maaf." Katamu
Percayalah, aku akan selalu siap mendengar kata-kata itu darimu
Aku tak akan mendebatmu
Aku hanya akan diam sambil terus merawat ingatan bahwa aku mencintaimu
Meski cuma di Jogja
Dan yaa...sungguh menyenangkan jatuh cinta di Jogja
Sungguh menyenangkan punya berbagai varian perasaan tak wajar-
Yang akan selalau kusyukuri dengan khidmat dan bijaksana
So, aku akan terus berharap bisa jatuh cinta setiap hari di Jogja
Bisa kembali menumpahkan perasaanku ke kamu di pertemuan paling sunyi
Meski dengan sembunyi-sembunyi
Oh iya maaf untuk kentang goreng yang membuatmu kesal ya
Dan maaf juga, aku kentang
Komentar
Posting Komentar