RACUN MENAWAN

Di hutan mati tanpa penghuni,
Kutemukan dirimu tersesat dengan tubuh penuh sayat
Kupikir kau mati, namun kau kembali berdiri
Kau mencari celah melarikan diri, namun sudah kukatakan bahwa-
Tempatku ini adalah tanah mati yang menikam banyak hati
Katamu, aku menawan
Segalaku mampu membuatmu terpikat
Kau mendekatiku tanpa ragu
Jemarimu membelai lembut setiap inciku
Senyummu melukiskan bahagiamu untukku
Lantas,
Bagaimana aku membalasmu?
Kemudian kau menitipkan hatimu padaku
Apa kau dungu?
Bukankah sudah kuberitahu sebelumnya?
Tentang bagaimana tempatku mati, tidakkah kau mengingatnya?
Aku adalah racun yang sesiapa inginkan untuk mati
Dan kau menawarkan diri agar membuatku hidup lagi
Kau terlalu percaya diri, lihatlah kau saat ini 
Kau mati, sebab menyentuh racun yang kau anggap tawar
Sedangkan diriku hampir menjadi abu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mari Rayakan

Selamat Merayakan Cinta Sepanjang Usia Yang Kita Punya

preparation for death