Taman Kota
Aku berjalan menuju tempat yang dulu sering kukunjungi
Tempat di mana semua hal bermula dan berakhir; taman kota
Taman itu masih terlihat sama namun mungkin terdapat beberapa kedai baru
Dan juga tempat bermain anak-anak yang dalam lima tahun terakhir belum pernah kulihat sebelumnya
Kemudian aku duduk pada salah satu kursi yang berada tepat dibawah pohon rindang
Sambil memakan ice cream strawberry yang kubeli tadi
Kuedarkan pandanganku pada sekeliling
Terlihat banyak anak-anak yang sedang bermain bola
Lalu sepasang kekasih yang sedang asik bercengkrama
Dan juga para orang tua yang sibuk mengawasi anak mereka
Lalu, seorang anak laki-laki yang kira-kira berusia 3 sampai 4 tahun
Berjalan menghampiriku sambil membawa bola berwarna merah ditanganya
Ia berdiri tepat didepanku tanpa mengucap sepatah kata, hanya menatapku
Aku tersenyum melihatnya
Anak laki-laki itu terlihat menggemaskan dan juga tampan
Matanya indah dan pipi tembamnya membuatnya terlihat lucu
"Hai! nama kamu siapa ganteng?" tanyaku sembari mengulurkan tangan ke arahnya
Kulihat ia berpikir sejenak lalu ia pun meraih uluran tanganku
"Nama aku Daffa tante", ucapnya pelan
"Nama aku Nana," balasku padanya sambil mengusap kepalanya
"Tante cantik", katanya aku tertawa atas pujian ia lontarkan
Kemudian aku mengajaknya untuk duduk disebelahku
Ia menuruti perkataanku
"Bukankah anak ini sanggat menggemaskan?" batinku
"Kamu sama siapa ke sini daffa?" tanyaku
"Aku sama papa tapi papaku lagi beli minum buat aku" katanya
"Yaudah kamu tunggu di sini aja sampai papamu balik," ucapku padanya
Ia mengangguk mengerti
Cukup lama aku berbincang denganya hingga seperti ada suara yang kukenal memanggil namanya
Aku menoleh, jantungku seakan berhenti melihat seorang pria yang perlahan
Menghampiriku dengan Daffa
Pria itu masih sama seperti lima tahun lalu saat aku mengenalnya
Pria yang berhasil membuatku jatuh sedalam-dalamnya
Tanpa satu celah yang bisa membuatku berhenti mencintainnya
Pria yang kuagungkan dengan sangat tetapi juga
Pria yang membuatku terperangkap dalam ruang rasa sakit
Bertahun-tahun aku mencoba melarikan diri dengan dalih memulihkan luka
Dan menghilangkan rasa tapi nyatanya saat ia kembali hadir
Hatiku seakan mengerti bahwa ia adalah orang yang masih kutunngu kehadiranya
"Kristina?"
Aku sekarat
Kita adalah sepasang manusia yang pernah bersama berjalan dengan satu rasa yang sama namun berpisah dengan keadaan yang tak lagi sama.
Komentar
Posting Komentar