Dari Anakmu Yang Kalah

Mah ini aku anakmu yang paling kalah
Ternyata menjadi dewasa serumit ini 
Dunia jatuhin aku berkali-kali
Padahal aku cuma minta satu hal kepada dunia
Mamahku bahagia, itu saja
Mah, aku igin tidur di pangkuanmu lagi saat ini
Aku ingin dipeluk dan makan masakan mamah
Aku lelah, karirku payah, dan aku sendiri patah
Katamu "Jadi dewasa itu menyenangkan kita bisa pergi kemana saja, bisa beli semuanya yang kita suka"
Dan akhirnya aku baru paham 
Ternyata dulu itu cuma bercanda 
Agar aku tidak takut jadi dewasa 
Dewasa itu rumit, tapi kauselalu bisa membuatnya sederhana
Dan semakin aku dewasa, ternyata mamah juga semakin tua 
Perlahan ku lihat matanya, 
Di matanya ternyata masih banyak harapan yang belum sempat kuwujudkan
Wajahnya kian lama kian keriput
Pertanda bahwa aku sedang diburu oleh usianya
Kita sedang berada dilintasan kita masing-masing
Dan musuh terberat kita adalah usia mamah
Akan aku pastikan bisa menyentuh garis akhirnya secepat mungkin
Agar bisa kupersembahkan bahagia sebelum waktunya selesai
Walaupun nanti kakiku berdarah-darah, jiwaku putus asa
Dan demi mamahku, Tuhan tolong bantu jalanku 
Ke khawatiran terbesarku saat ini cuma mamah
Aku takut ternyata nanti di tengah jalan aku gagal 
Takut kalau aku tidak sekuat yang di bayangkan 
Malah jadi si rapuh yang selalu menyusahkan
Mah, doakan perjalananku ya semoga bisa jadi anak yang kuat 
Ngga cengeng lagi dan bisa jadi kebangganmu
Kalau nanti jalanku terbata-bata kuatkan aku lewat doamu
Tolong bisikan pada Tuhan 
"Tuhan, anakku cuma mau bahagia tolong bantu dia"
Karena pada dasarnya kita semua gagal tanpa doanya 
Kita tidak sekuat itu hanya untuk mengendalikan diri sendiri
Tapi sekarang ini aku bingung mau cerita dari mana 
Dari dulu hanya berani menceritakan keberhasilanku 
Dan sekarang, aku bingung untuk menceritakan kekalahanku 
Ini semua terlalu rumit mah
Aku hanya takut cerita rumitku menganggu pikiranmu
Lalu sampai hari ini tiba, nyatanya aku tidak pernah punya keberanian untuk cerita tentang kalahku
Sebenernya isi kepala ini ingin mengeluarkan semua keluh kesahhnya
Tapi didepan mamah, semuanya berubah menjadi 
"Mah hidupku bahagia, karirku lancar, jiwaku tidak pernah patah, dan aku bahagia mah.
Mah anakmu berhasil jadi manusia dewasa dan dunia akan selamanya baik-baik saja."
Lalu aku pergi ke kamarku sendiri untuk menangis dan betapa sulitnya untuk bilang 
"Mah, anakmu kalah"
Dipecuti kenyataan bahwa semuanya tidak ada yang sedang baik-baik saja

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mari Rayakan

Selamat Merayakan Cinta Sepanjang Usia Yang Kita Punya

preparation for death