Final Chapter

Final chapternya ternyata kita ngga bisa bareng-bareng lagi 
Kamu berlari dengan egomu 
Sedang aku tetap di sini nungguin kamu 
Aku mau kamu tapi kamu ngga mau aku
Dan akhirnya aku cuma bisa belajar merelakanmu
Satu bagian dalam ceritaku yang ngga seharusnya aku lupakan
Kita selesai juga ya 
Padahal kukira dulu kita ngga ada akhirnya tapi nyatanya
Kamu sama aku berakkhir juga 
Entah ini kali berapa aku berjanji untuk melupakanmu
Lalu kuingkari lagi dan aku berjanji lagi 
Kamu tahu kan melupakanmu tidak semudah mencintaimu
Aku harus berantem dulu sama isi kepala 
Buat sekedar ngeyakinin bahwa ini semua udah selesai
Karena kadang pikiranku sudah bisa merelakanmu 
Tapi hatiku menolak buat aku ajak berbohong
Karena memang benar 
Diantara aku sama kamu ngga ada yang harus dilupain
Kamu tetap jadi final chapterku perihal mencintai
Karena setelah ini sepertinya aku akan berhenti memiliki rasa 
Aku akan sembuh tanpa berecerita 
Dan aku akan sembuh tanpa orang lain 
Aku janji untuk itu 
Buatku tiap manusia pasti punya caranya sendiri untuk kembali pulih 
Dan kali ini aku memilih untuk tidak pulih

Komentar

Postingan populer dari blog ini

sebab Tuhan adalah perancang terbaik

Rak Sepatu yang Sama

'diriku'