Anak Kecilnya Bapa
Hai semua
Perkenalkan, ini aku anak kecilnya bapa
Sekarang sudah tegap berdiri dibantai semesta
Dari setiap keluh kesahnya keadaan, aku butuh pahlawan penjagaku dari kejauhan datang
Lalu memeluk lagi pundakku yang sedang patah
Bapa jalanya kejauhan, anak kecilnya ketinggalan
Disisakan janji-janji untuk segera dibahagiakan
Perlahan pa, pelan-pelan semuanya akan terwujud
Karena kakiku masih kuat berjalan sendirian
Walau lukanya berdarah-darah tidak karuan
Senyumnya kadang sengaja diumbar untuk sekedar memberikan ketenangan
Untuk memastikan semuanya seperti sedang baik-baik saja
Padahal aku bohong waktu aku bilang aku kuat
Aku bohong waktu aku bilang, aku bisa lari sendirian
Nyatanya jatuh berkali-kali masih jadi kecenderungan
Dia pernah berkata
"Menangis tidak bisa menyelesaikan semuanya, tapi dengan menangis
sedikit penatnya akan turun, sedikit pikiranya akan pamit dari kepala"
Dengan begitu tenang, semuanya menenangkan
Ternyata yang aku cari selama ini hanya peluknya
Ternyata yang aku rindu selama ini hanya kasih sayangnya
Sedikit sungkan mengungkapkan cinta
Lalu aku takut belum sempat mengatakannya
Karena hanya dipeluknya semua masalahku akan tumpah
"Pa, anak kecilmu gagal, anak kecilmu tengah berdarah dipecundangi semesta"
"Maaf pa, mungkin semua akan mengecewakan maka dengan sengaja semuanya aku pendam sendirian"
"Aku hanya tidak mau terlihat lemah, aku kan anak perempuan yang paling kuat"
Dan aku sedang berusaha untuk menguatkan diriku sendiri
Jatuh tanpa tumpuan dan bangkit tampa tangan bantuan
"Pa, anak kecilmu cengeng sekali ya, masa hanya dipecuti keadaan saja dia menangis seolah semuanya hancur berantakan padahal kan semua akan baik-baik saja kan pa"
"Semuanya akan tetap berjalan pada porsinya bukan?"
Awan tidak peduli manusianya sedang lemah
Matahari juga tidak akan pernah menjenguk salah satu penghuni bumi yang sedang sakit
Semuanya tidak paham dengan apa yang aku rasakan
Semua aspek dikehidupan ini memakai topeng pa
Aku sulit melihat dimana lagi jalan yang bisa kulewati
Pa, anak kecilmu ini cengeng masih seperti yang dulu
Jam tidurnya sudah terbalik
Kalau aku dulu susah tidur siang, sekarang untuk tidur nyenyak pun aku sudah lupa rasanya gimana
Pa, anaknya bapa sudah dewasa
Tapi belum bisa membuatnmu bahagia
Maaf, nana payah pa
Komentar
Posting Komentar