Ironisnya, Kita adalah Sebuah Ironi

Ironisnya, kita hanya sepasang yang diperkenankan untuk sekedar paham dengan kata 'temu'. Namun perihal menjadi satu-ah, katanya semesta tidak berkenan untuk berikan restu.

Ironisnya, kita tidak pernah paham bagaimana perasaan berbahagia seperti cerita-cerita indah yang sering kita dengar dari buku romansa. Sebab kita, menjadi sama-sama pun...tidak

Ironisnya, kita hanya hampir yang sebatas mampir kita bak angan-angan pelari yang kakinya tejatuh di tengah-tengah lintasan. Kita tidak mungkin punya harapan untuk menang.

Ironisnya, semua kata-kata 'tanggung', 'kurang', 'kepalang' adalah milik kita. Sebab kita tidak pernah menjadi satu kesatuan yang sempurna.

Ironisnya, kita dalah sebuah ironi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

sebab Tuhan adalah perancang terbaik

Rak Sepatu yang Sama

'diriku'