Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2023

Simpul Kasih Yang Terurai

Malam menyapa bersama segala memori yang ikut terbawa  Entah itu perihal bahagia maupun lara  Begitu juga tentangmu yang masih memenuhi isi kepala Mengusik logika, mengoyak rasa Meski telah kutempuh beribu cara tuk melupa Tetapi bayangmu menolak sirna Dan membuatku terjebak pada enigma KArena melangkah tanpamu, aku ibarat si buta arah; tak tahu harus kemana Namun bila harus menunggu hal semu, bukankah itu menyiksa? Andai saja aku tak menjatuhkan rasa,  Mungkin daku tak perlu menuai sesak yang perlahan hinggap di dada Sebab semesta tak berpihak pada kita  Sehingga dengan setengah hati merelakan  Retasnya simpul kasih yang telah dirangkai bersama. Nana, di Bandung

Aku

Aku senang  Senang melihat mu tumbuh menjadi lelaki yang lebih berbahagia Aku tenang Tenang menyaksikan bahwa kamu sudah memiliki rumah untuk berpulang Aku menang Menang untuk menepati janji ku menunggumu hingga usia mu dua puluh tahun Perempuan itu adalah gambaran ibumu Meskipun aku pernah berada di tempat itu Tapi perempuan itu lebih segala nya Aku sedia  Menjadi luka paling ternganga  Aku sedia  Menjadi tempat sapa jika kamu butuh teman bicara  Barangkali, cerita ini akan lebih indah jika kita bersama  Tapi, jauh lebih indah ketika ada hati yang terpaksa menerima Lanjutkan perjalanan mu Aku adalah tunggu yang selalu menunggu \

Tentang Kita

Ini tentang kita; Hubungan penuh goncangan gila yang akhirnya  Bisa kita maklumi  Kita adalah sepasang sejoli jauh dari wacana-rencana Dan selalu berkutat intim di batas surga-neraka Aku ambisius cengeng, sedang kau selalu seperti bola panas Kadang aku bisa mengimbangimu  Kadang tidak, begitu pun sebaliknya Banyak moment di mana kita dibakar ego Lalu sejenak berhenti,  Mengambil jeda,  Membenarkan perasaan  Memahami diri demi hadiah baik di depan sana Entah itu cincin, entah itu luka batin  Kita tak ambil pusing Kita punya hidup kita sendiri  Persetan mereka Dan...masa depan? Kita menolak punya tebakan  Lalu selalu,  Hangat pelukan adalah obat paling ampuh selain komunikasi Kita bisa baik-baik saja  Dan tidak baik-baik saja di waktu yang acak Kita berbenah, lagi dan lagi Dari semuanya, terpenting kita sudah bertahan sejauh ini  Cukup mengagetkan ternyata kita bisa saling menguatkan  Bisa saling menangis untuk banyak hal pe...

JIKA

Jika memang tiada lagi cinta  Di telaga hatimu untukku Kurela kehilanganmu Jika memang tiada lagi tempat Di beranda hatimu tuk hela lelahku Kurela kehilanganmu Jika memang tiada lagi kata Ingin kauucap menyapaku Aku rela kehilanganmu Jika memang tiada lagi waktu Ingin kauluangkan tuk berbagi denganku Kurela kehilanganmu Jika memang tiada lagi rindu Tersisa untukku Kurela kehilanganmu Jika memang tiada lagi rasa  Kaupunya terhadapku  Kurela kehilanganmu Jika memang tiada lagi kenangan tentangku Yang ingin kubingkai dalam ingatmu Kurela kehilanganmu Jika memang tiada lagi aku Dalam ruang terkecil hatimu Kurela kehilanganmu Jika tiada lagi aku untukmu  Relakah kau kehilanganku Kusadari  Air mata siang itu

Bagian Pertama

Ternyata tak semua kisah berakhir dengan sempurna, Seperti aku dengan tuan penikmat kopi misalnya. Perpisahanku dengannya meninggalkan luka tetapi jika kupaksakan untuk tetap bersama Maka binasalah aku dengannya  Mungkin kisahku dengannya adalah cerita yang semesta wujudkan sebagai pembelajaran  Mengenai duka dan luka. Setelah lama terkurung dalam perselisihan tanpa penyelesaian, Akhirnya kata usai menjadi pemberhentian. Barangkali ada yang menanyakan tentang keadaanku, Maka akan kujawab bahwa aku tak sepenuhnya baik Sebab tak mudah untuk kembali terbiasa tanpanya Karena kurang lebih selama setengah windu ceritaku dihabiskan dengannya Namun, aku sudah perlahan pulih dari luka yang dulu ia sebabkan Aku bukan lagi menjadi vanillanya Bukan pula menjadi tempatnya berpulang Kita ini hanya aku, tanpa menyertakannya. Mungkin salah satu alasan semuannya berakhir adalah  Aku tak bisa menjadi wanita yang ia dambakan  Kurasa memang lebih baik seperti ini Dibandingkan aku tetap ...