Simpul Kasih Yang Terurai
Malam menyapa bersama segala memori yang ikut terbawa
Entah itu perihal bahagia maupun lara
Begitu juga tentangmu yang masih memenuhi isi kepala
Mengusik logika, mengoyak rasa
Meski telah kutempuh beribu cara tuk melupa
Tetapi bayangmu menolak sirna
Dan membuatku terjebak pada enigma
KArena melangkah tanpamu, aku ibarat si buta arah; tak tahu harus kemana
Namun bila harus menunggu hal semu, bukankah itu menyiksa?
Andai saja aku tak menjatuhkan rasa,
Mungkin daku tak perlu menuai sesak yang perlahan hinggap di dada
Sebab semesta tak berpihak pada kita
Sehingga dengan setengah hati merelakan
Retasnya simpul kasih yang telah dirangkai bersama.
Nana, di Bandung
Komentar
Posting Komentar