Menjelma Kabut

tidak ada yang bisa disampaikan pohon-pohon kepada dirinya
yang berusaha mencari jawaban atas pertanyaan,
"mengapa kabut datang menawarkan kegelisahan?"
terasa melankolis tetapi perihal apa,
seperti ingin memberikan cinta tetapi cinta untuk siapa.

mata angin yang tertidur membuatnya tersesat pada belantara
yang termangu menanti temaram dari celah-celah pohon tusam.
ia lupa bahwa cahaya tidak menepati janjinya.

gelap dan basah. ia menyerah.
sebelum mataya mulai terpejam, ada yang
memberitahunya sebuah rahasia di saat meraba gulita.

"kaulah kabut itu!"

ia kembali terbangun untuk bertanya kepda diri sendiri 
yang teryata lama tidak ia kenali.

dan pada akhirnya, ia menemukan jawaban bahwa;

"saya ingin mencinta dengan segala apa yang 
saya punya. sebelum menjadi putih, lalu pudar, dan hilang."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mari Rayakan

Selamat Merayakan Cinta Sepanjang Usia Yang Kita Punya

preparation for death