Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2024

Aku dan rasa manis yang sudah tidak sedekat dulu

Beberapa kali berpapasan dengan rumah makan yang dulu sering aku kunjungi bersama bapak dan mamah.  Rasanya waktu itu jauh lebih lebar, udaranya menari berlomba dengan kakiku yang tak bisa dihalau ke sana ke mari. Kalau diperhatikan lagi, sekarang dindingnya seperti menyusut. Jelas, ruangan luas itu dulu hanya milik kepalan tanganku yang kecil. Seperti selimut bayi yang tak lagi cukup memeluk raganya bertumbuh. Mainan, rumah balon, ayunan di taman bermain, mimpi-mimpi. Ternyata, dari mata orang dewasa, semuanya menyusut. Masuk memilih sudut yang paling tepat hanya untuk merasakannya dari kadar manusia yang telah bertumbuh. Kalau di pikir-pikir, mulai kapan ya, aku sudah tidak suka makanan manis? halaman menu yang dulu susah-susah disembunyikan mamah, sekarang menjadi tidak menarik. Kucing-kucing yang melompat, ternyata dulu itu lucu, ya? Sudah lama rasanya tidak tertawa karena hal kecil. Aku lupa kapan terakhir kali seseorang bertanya kepadaku, "Dari mana ramuan keceriaan itu bera...

Selamat Merayakan Cinta Sepanjang Usia Yang Kita Punya

Tulisan ini kutulis dari hatiku, Semoga maknanya bisa sampai ke hatimu. Definisi cukup yang kutemukan adalah kamu. Seseorang yang datang ketika aku sedang tidak mencari pasangan. Definisi syukur yang paling panjang adalah cara Tuhan mempertemukan kita dengan cara yang tak sengaja. Di mana sejak hari itu, aku menemukan alasan bahagiaku sebelum tidur. Kamu berhasil merubah aku yang merasa tak layak untuk siapa pun menjadi aku yang punya keyakinan bahwa aku bisa menjadi apa pun. Aku jatuh cinta kepadamu setiap hari; Sebelum kita ada hubungan apa-apa, Sebelum lahir janji-janji manis atas nama cinta, Sebelum pernyataan 'aku lebih sayang kamu lebih dari diriku' kuulangi setiap harinya Bahkan sebelum kamu tahu bahwa di bumi ini ada manusia yang senantiasa mendoakanmu setiap malamnya. Semoga kita punya banyak cara untuk jatuh cinta setiap harinya, Semoga kita punya banyak maaf dan  kesempatan untuk bisa terus bersama lebih dari selamanya. Aku memilih mencintaimu maka itu artinya aku si...

Pada Segala Impian yang Sempat Ditemani Luka

Mah, aku ingin dibelikan sebuah mimpi yang baru. "Mah, aku ingin dibelikan sebuah mimpi yang baru!" Seorang anak kecil berlari menghampiri mamahnya setengah, setengah menangis selepas terluka. "Mimpi yang seperti apa?' Mamahnya bertanya. "Mimpi yang kecil-tidak usah besar-besar karena aku takut akan semakin terluka ketika mengejarnya," jelas anak kecil itu. "Mimpi yang sederhana, supaya aku bisa jalan satu kali lagi setelah luka dari kegagalan di hari kemaren. Mimpi yang paling tidak istimewa, karena aku pernah mengajukan mimpi dalam doa yang kusimpan dengan segenap tabah, tapi dihancurkan dunia sekuat tenaga sampai kakiku patah. Aku ingin mimpi yang kecil, mimpi yang membuat bangun pagiku bukan lagi menjadi mimpi buruk yang menakutkan untuk dilewati sampai selesai." Anak kecil itu menatap penuh harap. "Bisa beli di mana mimpi yang seperti itu, Mah?" Kemudian, anak kecil itu dibawa pergi jauh; mengarungi samudra, mengarungi waktu, mengar...

MENCINTAIKU,; SIA-SIA

Tuan, Kau sudah terlalu jauh melangkah. Kembalilah pada pijakanmu semula. Jangan memasuki ruang yang kau tak tahu bahaya apa "Kan menerpa, apalagi sampai menaruh hati. Berbaliklah selamatkan diri, khususnya hatimu." Meletakan hati pada tempat yang salah, tak ubahnya patah hati disengaja. Cukup sudah kau terluka, aku tak ingin menambah ukiran lara. Jangan sampai mengenalku membuat dirimu terjebak pada labirin nestapa  Tuan, Aku menyayangimu, pergilah! Kau tahu maksudku bukan?  Aku rasa tidak perllu mejabarkan makna tersirat di baliknya. Memperjuanganku adalah hal sia-sia sebab hati ini telah lama mati. Jadi, tak guna menawarkan sepukal dama yang aku saja kebas olehnya. Begini, aku pernah sebegitu percaya sebelum lebur terbakar anala dusta. Atma-ku telah hancur walau masih terikat pada daksa. Tak ada lagi tersisa selain bilik kelam yang kudekap paksa.  Kini bagiku asmaraloka tidak lebih dari delusi semata. Sudahi, Tuan. Melukis asa di kanvas ternoda hanya menyiakan waktumu ...