Aku dan rasa manis yang sudah tidak sedekat dulu
Beberapa kali berpapasan dengan rumah makan yang dulu sering aku kunjungi bersama bapak dan mamah. Rasanya waktu itu jauh lebih lebar, udaranya menari berlomba dengan kakiku yang tak bisa dihalau ke sana ke mari. Kalau diperhatikan lagi, sekarang dindingnya seperti menyusut. Jelas, ruangan luas itu dulu hanya milik kepalan tanganku yang kecil. Seperti selimut bayi yang tak lagi cukup memeluk raganya bertumbuh. Mainan, rumah balon, ayunan di taman bermain, mimpi-mimpi. Ternyata, dari mata orang dewasa, semuanya menyusut. Masuk memilih sudut yang paling tepat hanya untuk merasakannya dari kadar manusia yang telah bertumbuh. Kalau di pikir-pikir, mulai kapan ya, aku sudah tidak suka makanan manis? halaman menu yang dulu susah-susah disembunyikan mamah, sekarang menjadi tidak menarik. Kucing-kucing yang melompat, ternyata dulu itu lucu, ya? Sudah lama rasanya tidak tertawa karena hal kecil. Aku lupa kapan terakhir kali seseorang bertanya kepadaku, "Dari mana ramuan keceriaan itu bera...