Sedap Malam

Boleh tidak ya, aku mengajukan jatuh hati tanpa menaruh harap apa-apa?

Ingat obrolan terakhir kita, perihal kerumitan dunia dalam isi kepala orang dewasa? Kesibukan manusia yang jalannya menyaingi jam terbang pesawat di langit, laju kehidupan yang membuat kita menarik lepas berat supaya tidak menyerah di bab kehidupan satu kali lagi, juga hal-hal rumit sebagai orang dewasa yang tak pernah sempat diajarkan di buku sekolah dahulu. 

Aku rasa, orang dewasa punya banyak sekali hal rumit di kepalanya sehingga untuk senang pada hal kecil, kita tidak mampu. Ingat bagaimana bahagianya kita saat hanya karena menonton kartun favorit di televisi, ingat bagaimana bentuk bangga mengendap-endap dalam dada setelah berhasil mendapatkan kertas bintang sebagai apresiasi berani menjawab di sekolah?

Saat dewasa, kita tidak pernah bisa melihat dunia sesederhana itu

Jadi di tengah kerumitan manusia di masa dewasa, aku ingin mengajukan izin untuk menyederhanakan jatuh hati sebagai partikel yang tidak memberatkan dalam kepala. Di sela-sela kesibukanku sebagai orang dewasa, aku ingin meromantisasi suatu bagian kecil supaya jalan pulangku lebih ringan sebab ada senyuman terpatri di wajah. Di antara kerumitanku memandang dunia yang tak berkesudahan, ada kamu dengan satu kantong percakapan tak jelas untuk kita tertawakan bersama.

Aku tidak akan memperumitnya dengan perasaan menuntut untuk bisa dimiliki. Sebab aku menyadari bahwa beberapa bentuk indah hanya bisa dikagumi tanpa diberi sebuah hak kepemilikan. Aku hanya akan menyimpan senyum kamu dalam foto, berdebar-debar atas sapaan pagi untuk mengawali hari, juga janji mencicipi masakan buatanku dan bertemu untuk mengelilingi kota dalam tajuk; melupakan sebentar peran sebagai orang dewasa.

Sehingga setiap kali menemukan kerumitan dunia, kita bisa bertemu untuk sama-sama menarik napas. Membicarakan hal-hal yang sudah terjadi selama satu minggu terakhir, menertawakan luka-luka yang berhasil mengering sebab memaafkan sudah mampu dipeluk, atau menghabiskan hari sabtu di sambungan telepon dengan satu kotak percakapan yang tak habis-habis.

Aku ingin jatuh hati tanpa menaruh harap apa-apa. Sebab bentuk kagumku sudah terbendung sebagai gema yang memiliki nyanyian paling manis, bermetafora dalam doa yang tak habis-habis untuk kamu pada setiap jalan yang kamu tempuh. Jadi, jatuh hatiku di masa dewasa akan kusederhanakan seperti anak-anak saja.

Cukup jatuh hati dan tidak mengharapkan apa-apa cukup kamu dan seribu bentuk kagumku; jatuh hatiku akan bermuara di sini- itu juga kalau diizinkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mari Rayakan

Selamat Merayakan Cinta Sepanjang Usia Yang Kita Punya

preparation for death