egosentris

Ada yang ingin makan sayur pare tapi berjuang sekuat tenaga mengolah dengan teknik dan bumbu beragam untuk semaksimal mungkin mengurangi rasa pahitnya.
Hingga pare yang sudah diproses lebih baik lagi akhirnya bisa diterima oleh lidah orang-orang.
Ada yang ingin makan permen asam tapi berjuang sekuat tenaga dengan menambahkan banyak gula untuk semaksimal mungkin mengurangi rasa asamnya.
Hingga asam yang sudah diproses lebih baik lagi akhirnya bisa diterima oleh lidah orang-orang.
Ada yang ingin makan ikan asin tapi berjuang sekuat tenaga mencuci berulang untuk semaksimal mungkin mengurangi rasa asinnya.
Hingga ikan asin yang sudah diproses lebih baik lagi akhirnya bisa diterima oleh lidah orang-orang.
Ada yang ingin makan sambal tapi berjuang sekuat tenaga menambah tomat, gula, dan bumbu lainnya untuk semaksimal mungkin mengurangi rasa pedasnya. 
Hingga sambal yang sudah diproses lebih baik lagi akhirnya bisa diterima oleh lidah orang-orang.

Ini tentang berproses menjadi lebih baik tanpa harus menghilangkan jati diri.
Percayalah, menjadi diri sendiri dengan seapadannya diri itu baik, tidak manipulatif, tidak bermuka dua.
Tapi jangan jadikan alasan "menjadi diri sendiri" sebagai keegoisan untuk enggan memperbaiki diri jadi versi lebih baik lagi. Jangan bebal tidak mau memperbaiki diri hingga merepotkan orang lain dan tidak bisa diterima baik oleh orang sekitar.
Kadang bukan mereka yang tidak bisa menerima kita tapi memang kitalah yang sulit diterima dan malas memperbaiki diri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mari Rayakan

Selamat Merayakan Cinta Sepanjang Usia Yang Kita Punya

preparation for death