I Used To Be A Dreamer
Aku dipaksa berkelana Seperti yang diminta dunia, aku berkelana kesana-kemari mencari arti diri. Konon, menyentuh dewasa adalah kewajiban bagi setiap anak manusia. Tapi bukan untuk jenis manusia sepertiku. Atau aku bukan manusia? Kalau boleh, aku ingin meramu mimpi. Setiap hari. Tapi apa boleh buat jika "dewasa" makin mendekati ujung-ujung rok tutuku. Makan es krim dan kerja lembur tentunya dua hal yang berbeda. Kata mereka yang pertama terlalu kekanakkanakan. Namun aku lebih senang menyebutnya "hidup". Seluruh manusia di muka bumi bernapas, namun hanya beberapa yang diberi "hidup". Dahulu aku adalah seorang pemimpi. Makan donat sepuluh kali sehari pernah kujadikan cita-cita. Lucu memang. Impian sederhana yang kadang bisa kita susun ketika hidup masih hanya soal bosan tidur siang. Nana tidak boleh ini, nana tidak boleh itu, nana harus begini, nana harus begitu. Pernah jadi kata-kata paling memuakkan seisi duniaku. Pikirku hidup terkekang itu menyebalkan. A...