Namun, akhirnya tak jadi satu.

Namun, akhirnya tak jadi satu ; tentang ksiah yang nyaris indah

Kita terlalu rapat untuk kau yang mencinta luas.


Tapi mungkin, percaya tak pernah cukup. Sebab takdir lebih suka bercanda dengan mereka yang terlalu berharap.


Tidak, kita tidak bisa bertengkar. Tak ada perpisahan yang dramatis, tak ada pintu yang dibanting. Yang ada hanya dua detak yang perlahan tak lagi seirama, dengan ucapan selamat-selamat tinggal maksudnya.


Mencintaimu, dulu seperti berdiri di tepi jurang sembari memeluk angin. Indah, memabukkan, dan sangat mungkin membuat jatuh. Kita adalah mimpi yang hampir sempurna tapi ditinggalkan terjaga oleh kenyataan yang tak kenal belas kasih.


Aku mencintaimu dengan segenap jiwa yang retak


Kau mengisi pecah-belah yang tersungkur, menggali kembali cinta yang telah lama terkubur.

Nyarisnya, cinta kita bukanlah cerita yang berakhir pelukan melainkan luka yang menjatuhkan darah tanpa tatakan.


Kini aku hidup dengan setengah cerita, setengah tawa, dan setengah luka. Karena kau pernah menjadi tempat pulang. Dan aku, terlalu bodoh berdiri di gerbang yang tak pernah dibukakan.


KIta pernah nyaris indah, begitu indah hingga waktu pun cemburu.


Dan, langit tak mengizinkan dua burung yang terluka terbang dalam arah yang sama. Maka kita jatuh, dengan detik-detik yang tak lagi utuh diam, hancur, terlupa.


Kau tak menyakitiku, tapi entah bagaimana aku berdarah. Kau tak pernah benar-benar pergi, namun entah bagaimana aku merasa ditinggalkan. Dan aku, aku mencintaimu dalam ketakutan yang dipeluk sunyi dalam harapan yang tak berani dilafalkan.


Kini, jika seseorang bertanya, “Siapa dia?” Aku hanya akan menjawab pelan; Seseorang yang pernah hampir kucintai sepenuh hidupku, tapi tak sempat kucium selamat tinggalnya.


Kita adalah kisah yang terlalu manis untuk ditulis, namun terlalu pahit untuk dilanjutkan. Dan begitulah tentang kita yang nyaris menjadi satu mengalah pada musim yang mendobrak ingin berganti.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

sebab Tuhan adalah perancang terbaik

Rak Sepatu yang Sama

'diriku'