MENCARI TITIK BALIK

Senyap malam menyatu dengan sunyi, di ruangan dengan isi serpihan pecahan amarah dan sesal. Pijakan kaki berlumuran merah; menusuk tajam, menggerogoti.

Gelap malam sebagai pelengkap dingin membuat tubuh meringkuk gigil oleh rasa penyesalan. Sementara kata telah kehabisan huruf untuk penulisnya.

Langit-langit memandang penuh luka. Turut membentang sesal akan perlindungan yang sia-sia. Kepada siapa guratan luka menuntut penebusan? 

Apakah pada rembulan yang hanya diam saat malam menjelma sunyi sarat rintihan? Atau pada debur ombak yang tak kenal henti menghantam tepian?

Ataukah pada harapan yang pernah dititipkan kepada sebab dari segala sebab, pemutus segala keputusan, pengakhir segala awalan?


mencari pertanggungjawabanmu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mari Rayakan

Selamat Merayakan Cinta Sepanjang Usia Yang Kita Punya

preparation for death