Waktu Bukanlah Obat
Beberapa bulan lalu aku memang sedang memiliki sedang memiliki kedekatan dengan teman lamaku, namanya Bhumi(samarin takut ada yang cepu)
Hubungan kami biasa saja, tidak ada yang istimewa.
Walau teman-temanku menampik kedekatan kami sebatas label teman
Entahlah, namanya juga perempuan tafsiranya saja yang terlalu luar biasa
Mungkin aku yang terlalu mengambil hati perilaku baik kawan lamaku ini
Aku sudah beberapa kali berdiskusi denganya, meminta jalan tengah perihal 'kita'
Aku memilih kata selesai, padahal tidak pernah ada kata mulai
Haha, tapi apalah daya dua orang dengan tujuan berbeda
Dan memaksakan menggunakan angkutan yang sama
Kami berdebat di sepanjang jalan
Begitu gaduh orang-orang menaruh perhatian
Katanya kita harus sampai
Tapi bagaimana bisa? menghabiskan waktu saja
Saat menyinggung prinsip kedua manusia ini berubah menjadi kanebo kering
Sama-sama kaku
Nana tetaplah nana yang memiliki mau dan prinsip sekuat batu
Bhumi mulai mundur perlahan sebelum segalanya semakin runyam
Komentar
Posting Komentar