Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2023

Akh!!

Yang fana adalah malam minggu  Hubungan kita juga. Yang melelahkan dari memulai sebuah hubungan adalah  Kamu akan dihadapkan pada kemungkinan ngga enak; Di mana harusnya udah ngga patut kamu rasain lagi. Di awal, kamu akan jadi hamba pencemburu karena ia lupa mengabarimu. Di pertengahan, kamu akan sering membandingkan dengan orang lama. Di akhir, jika selamat, Kamu akan jadi hamba yang pandai bersyukur karena bisa memilikinya. Jika tidak selamat, tentu nasibmu aja yang sial Tapi paling tidak kamu akan jadi filsuf jempolan di tiktok Hahahaha Lalu berapa jam lagi, malam minggu selesai. Gegap gempita serta riuh mabuk kepalamu juga akan selesai. Hal-hal yang hari ini kamu rayakan dengan senyum penuh kepalsuan itu, Akan balik mempertanyakan eksistensimu. Begini katanya... "Sebenarnya kamu itu cari apa?" Tapi karena kamu adalah Gen-z yang pintar nun cemerlang, Kamu menjawabnya dengan mengutip penggalan sajak Sapardi  "Yang fana adalah waktu, kita abadi" Hahahaha N ana, Di...

Bersyukurlah

Seringkalli aku bertanya kenapa semua selalu kurang. Seringkali aku bandingkan hidup ku dengan orang-orang, "Lihatlah pencapaiannya, lihatlah pekerjaannya, lihatlah perekonomiannya, lihat si dia, dia, apalagi dia." Hingga rasanya aku lah yang paling sengsara di antara mereka. Aku selalu merasa diriku jauh tertinggal, merasa tidak ada satupun yang bisa aku lakukan dengan benar. Benar-benar tidak berguna.      Tapi kemarin aku melihat seorang anak kecil mendadah-dadah di jalan dengan kostum badut nya yang besar, dia berdiri di bawah teriknya matahari peluhnya tak sempat dia seka sebab buru-buru menghampiri seseorang yang memberikan nya uang seribu. Kemudian tak jauh dari lingkunganku ada seorang anak kecil yang nakal nya luar biasa, dia sering mendapati amarah dari orang-orang di sekitar nya tapi setelah aku tanya ibunya, ibunya itu menjawab bahwa anaknya tidak bisa mengontrol diri sebab perceraianya setahun lalu sejak saat itu anaknya menjadi nakal dan sulit dikontrol mung...

Luka

Aku tak mengingatmu lewat puisi  Aku tak mengingatmu lewat hujan atau sore Aku tak mengingatmu lewat romansa city light yang membuat malam kita dipenuhi bunga-bunga Aku mengingatmu lewat irisan luka tanpa jeda. Kesedihan yang pekat, air ata yang kusam, dan kepiluan yang tumpah ruah  Di selasar perasaanku membuat bahagia kehilangan makna. Dan yang paling menyebalkan adalah  Aku akan selalu terperangkap di ruang hampa; Menyaksikan waktu mengeras sedemikian rupa, dan entah kenapa Hari ini tak ada lagi ucapan cinta yang aku bisa percaya Namun aku tetap berdoa. Pun sebelum aku mengirim pesan perihal kepergianmu  Yang selalu tak bisa kau eja karena kepalamu setebal batu  Sehingga waktu cuma memberiku luka paling runcing Luka yang menusuk segala indera.  Luka yang menyengat kepala hingga jadi terasa membosankan  Luka yang membosankan...kau bisa bayangkan? Dan akhirnya, luka membuatku mati rasa  Lukaaa. tiadaaa rasaaa. mati rasaaa. Maka terbanglah, entah ...

Sambutan Untuk Sebuah Perayaan

Sebagaimana aku yang suka bercerita Dia adalah satu-satunya manusia yang sedia mendengarkan meskipun bukan dia yang menjadi tokohnya Aku jarang sekali bercerita tentang pria ini Karena nya aku ingin mempersembahkan sebuah tulisan dengan nada yang teduh Sebagiamana tatapanya setiap mendengarkan ku berecrita Lagi pula, aku paham bahwa dia tidak suka membaca  Maka, biarlah ini menjadi rahasia kita saja Aku adalah perempuan yang rumit  Tapi pria ini membuat semua nya tidak sulit  Aku adalah perempuan yang suka mengeluh, Tapi pria ini malah menyuruhku mengeluh sampai berpeluh Aku adalah perempuan yang keras kepala,  Tapi pria ini selalu menawarkan jeda untuk sama-sama meredam ego di kepala Aku sudah menjajaki rupa-rupa kepala tiap lelaki Tapi pria ini satu-satunya yang membuat ku jatuh hati Tulisanku bernada sendu, tapi dia tidak pernah bertanya  "Siapa yang kau ceritakan dalam ceritamu?" melainkan  "Berceritalah karena sebelum ada aku, kamu adalah penyair, sete...