Resah Jadi Luka
Aku seperti mendapatkan mukjizat saat pertama kau mengulurkan tangan.
Kau menolongku saat jatuhku adalah niscaya.
Mengobatiku dengan usapan paling menghangatkan dada.
Kau memahami pelik dan terjalnya hidup yang kuhadapi.
Menyelam ke dasar kepalaku lalu memberi alasan logis mengapa hidupku berharga.
...
Tentu saja aku bahagia bukan main.
Resahku menghilang, dan sekali lagi harus aku ingatkan;
Menemukanmu seperti mendapatkan mukjizat.
Saat itu kupikir kau orang yang dikirimkan semesta untuk jadi teman menyulam waktu.
Namun setelah banyak hari tanggal, setelah terangkum banyak kebersamaan;
Entah di cafe, di teras rumah, di penyetan belakang kampus,
Kau
...
Pelan-pelan mengundurkan rangkulan
Resah kembali mengintervensi
...
Sial, sudah resah, jadi luka pula!
Mungkin alam semesta tak menerimanya
...
Mungkin hidup sedang melatihku untuk tidak menggantungkan harapan pada siapapun
Tidak terlalu nyaman dengan pelukan terhangat sekali pun.
Tapi terimakasih setidaknya kau sudah menemani sembuhku.
Terimakasih
Komentar
Posting Komentar