Selamat Hari Kartini!

Aku mau mengajak diriku pada sebuah kencan manis.

Yah, daripada terlalu lama menunggu dan terjebak pada bayang-bayang untuk berada pada sebuah jalinan romansaseperti di film dan drama, sepertinya aku akan mengajak kencan diriku sendiri saja. Ide yang cemerlang bukan?

Aku akan memujinya dengan riasan sederhana yang ia pakai. Walaupun ia bilang kalau ia belum mahir berdandan dan bersolek dengan beragam produk riasan seperti perempuan lain pada zaman sekarang, aku akan tetap memujinya cantik seribu kali. Aku akan mengapresiasi segala kegiatanya tentang banyaknya aktivitas organisasi dan kepanitiaan yang sedang ia sibuk jalani, tentang lelahnya ia berkutat dengan komputer kantor yang sering crash itu, tentang kepusingannya mempelajari setumpuk buku-buku kuliahnya, tentang kegiatan isengnya mengikuti lomba meski jarang sekali meraih juara.
 
Kali ini, aku tidak ingin ia merasa rendah akan dirinya sendiri. Aku tidak ingin lagi melihat dia merasa bahwa dirinya kurang cukup. Aku ingin membawa segenap energi positif untuknya, agar ia kembali jadi perempuan cantik dengan segala pesona, ceria, dan penuh rasa percaya diri.

Aku akan membawanya pada toko buku dan membelikanya beberapa buku yang sudah lama tertulis di notes pada ponselnya. Buku-buku yang ingin ia beli tetapi selalu tertahan karena kebutuhan lain. Lalu, aku akan mengajaknya ke gerai-gerai toko makanan enak. Pesan apa ya? Yaa pokoknya semua makanan yang ingin ia coba.

Kemudian, aku juga akan mendengarkan segala ocehan atas hari-harinya; tentang kekagumanya pada laki-laki pencuri hatinya meski hanya melihat dari kejauhan atau bahkan dari ponselnya siapa si laki-laki itu, ya siapa lagi kalau bukan laki-laki yang baru saja rilis lagunya "luka sempurna" tanggal 19 kemarin, tentang kerinduannya pada sahabat-sahabat lamanya, tentang impianya untuk menuntut ilmu di negara yang beda benua. Akan aku dengarkan semuanya.

Kencan manis itu terdengar sangat manis. Namun, aku akan mengajaknya berkencan setiap hari. Supaya dalam setiap hari-harinya, ia dipenuhi dengan rasa bahagia. Bukan perasaan tidak layak dicinta. Aku ingin ia tahu bahwa segala fase dalam hidup memang tidak akan penuh dengan senyum yang mengembang, tetapi sekali-sekali juga penuh air yang mengalir deras pada pipi. Dan hal itu adalah sebuah kewajaran! Yang namanya hidup, perlu dijalankan saja. Aku ingin ia tetap merayakan bahagia, sedih, dan sgeala bentuk emosi yang hinggap dalam dirinya.

Aku ingin mencintai dirinya sepenuh hati.

Pesanku; Cantik, jangan terlalu keras dengan dirimu sendiri, ya? Aku ingin kamu menikmat hidupini sebagaimana mestinya. Aku ingin kamu meromantisasi segala hal di dalamnya, dan beri atensi pada hal hal-hal kecil yang sering kamu lewati. Aku ingin kamu tahu, bahwa akan ada aku dan dirimu yang selalu bangga padamu. Si hebat!


Bandung, 21 April 2024

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mari Rayakan

Selamat Merayakan Cinta Sepanjang Usia Yang Kita Punya

preparation for death