Selamat Menjadi Manusia Dewasa Yang Aneh!
Waktu kecil, kesendirian terasa begitu menakutkan. Misalnya waktu listrik rumah sedang mati, lalu ditinggal sendiri oleh mamah yang sedang mengambil lilin dari lemari. Kesendirian itu begitu mencekam seperti beruang besar yang siap menerkam. Tapi anehnya, tumbuh dewasa, justru membiasakanku menjadi manusia yang lekat dengan kesendirian. Makan sendiri, pergi ke mall sendiri, ke toko buku sendiri, ke museum dan pameran sendiri, dan itu terjadi hampir setiap waktu. Kesendirian yang dulu jadi beruang besar yang memeluk. Tidak lagi semenakutkan dulu tidak lagi membuat menangis karena sudah terlalu lekat, sudah jadi bagian dari diri mungkin. Aku sepi yang terkurung di ramai-ramai. Seperi baju warna hitam di tengah rok baju warna merah. Seperti teh manis di antara tumpukan gelas soda. Dan kadangkala, aku sendiri yang menciptakan sepi itu. Sengaja menjauh, sengaja mendorong orang pergi, sengaja memutus benang kenal yang selama ini mengait di antara aku dan orang-orang itu. Aku yang mencip...